Masa kecil Obama (Capres AS) sungguh menakjubkan.
Lolo Soetoro, Ann ( Ibu Obama ), Maya (adik tiri) dan Obama kecil.
Barack Obama (Capres AS) alias Barry lahir di Honolulu, 4 Agustus 1961. Kehadirannya selama sekitar 5 tahun yang di Jakarta, karena ikut ibunya, Ann Dunham, yang menikah dengan pria Indonesia, Lolo Soetoro. Keduanya bertemu ketika sama-sama berkuliah di East-West Center University of Hawaii. Ayah kandung Barry, Barck Husein Obama Sr., lelaki asal Kenya yang mendapat beasiswa studi ke University of Hawaii.
Seusai menuntut ilmu bidang geografi, Lolo mengajak Ann tinggal di Indonesia. Ayah tiri Obama itu adalah tentara berpangkat Letna yang bertugas di Direktorat Jenderal Topografi TNI AD. Kabarnya pernah juga ia bekerja menjadi konsultan di beberapa perusahaan minya, seperti Pertamina dan Mobil Oil.
Dalam biografinya The Audatcity of Hope, Obama sempat menyinggung masa kecilnya. “keluarga kami tidak berkecukupan pada tahun-tahun awal itu, karena angkata bersenjata Indonesia tidak membayar para letnannya dengan gaji besar. Kami tinggal di sebuah rumah sederhana, di pinggiran kota, tanpa pendingin udara, kulkas atau toilet siram. Kami tidak punya mobil. Ayah tiri saya mengendarai sepeda motor, sementara ibu saya naik bus umum setiap pagi ke kedutaan AS, tempatnya bekerja sebagai guru bahasa Inggris.”
Ann (Ibu Obama) dan Obama kecil.
-
Obama bergaul dengan anak-anak tetangga seperti biasa. Justru ia cepat sekali populer, lantaran bentuk fisiknya yang lain dari anak kebanyakan. “Mainnya sama anak-anak kampung di sini seperti biasa. Yang saya ingat, dia biasa bermain gundu dan sepak bola,” tutur Zulfan Adi, tetangga dan teman kecil Barry Obama.
Adi ingat kenakalan anak-anak di sekitar Barry Obama. Sesekali beberapa teman kadang iseng menggodanya. Ketika bermain gundu misalnya, kadang Barry dicurangi. “Tapi dia tahu kalau lagi dikerjain. Barry biasanya bilang, … Kamu curang, kamu curang.” Disitu kelihatan kalau dia anak yang cerdas dan cepat beradaptasi.
Tubuh Barry Obama yang tinggi dan berisi, membuat orang-orang tua juga sering merasa gemas. Kada ia digelitiki sampai tertawa geli. Atau dieri makanan yang asing di lidah untuk melihat reaksinya, seperti makan terasi atau ikan asin. Kenakalan yang agak keterlaluan, Barry pernah dipegang ramai-ramai oleh teman-temannya dan dilempar ke rawa-rawa. Ternyata dia bisa erenang. Ah, dasar anak-anak!
-
Sekolah Barry Obama
Memasuki usia sekolah, Barry Obama didaftarkan orang tuanya ke SD Santo Fransiskus Asisi, sekitar 150m dari rumahnya. Kelas 3 SD, Barry pindah ke SD Besuki di kawasan Menteng, yang sekarang menjadi SDN Menteng 01.
“Saya bersekolah di sekolah-sekolah Indonesia dan bergaul dengan anak-anak petani, pelayan, penjahit, dan juru tulis.” Ujar Obama di salah satu bukunya.
“Please deh.. Mr. Obama”.
-
SD Besuki - Sekolah Obama kecil
-
Obama kecil dan teman-temannya
-
Setiap pagi, Pancasila
“Dulu sebagai siswa SD, setiap pagi Barry dan teman-temannya harus mengucapkan Pancasila di kelas. Barry juga ikut kegiatan pramuka.” ujar Rully, teman SD Barry Obama.
Rully yakin karakter Obama banyak terbentuk semasa tinggal di Indonesia. Kemampuan Barry dalam beradaptasi dengan lingkungan, serta sifat solidernya terhadap teman-teman, juga jadi catatan tersendiri buat Rully. Ia berharap sikap itu akan tercermin dalam kebijakan-kebijakan politik Obama kelak.
-
foto-foto lain :
Rumah Obama kecil, di kawasan Menteng Dalam, Jakarta
ref : detik.com, daylife.com, swaramuslim.net, intisari
0 komentar:
Posting Komentar